
Swasembada Gula Menjadi Salah Satu Tujuan Strategis Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Luas Khususnya Petani Tebu Indonesia. Yang mana, dengan melalui sistem bagi hasil yang di terapkan antara pabrik gula dan petani tebu. Maka, ini akan menjadi sebuah model pemberdayaan masyarakat yang lebih efektif untuk dapat di wujudkan. Lebih lanjut, berbeda dari pola kemitraan yang hanya bersifat transaksional. Dapat di lihat, sistem ini menawarkan pendekatan yang mengutamakan pendampingan petani. Kemudian, aspek – aspek seperti penyediaan fasilitas, akses pendanaan melalui lembaga keuangan, hingga pengelolaan budidaya telah di rancang. Yang mana, ini di lakukan demi meningkatkan produktivitas gula rakyat sekaligus mempercepat terwujudnya swasembada gula. Kemudian, komitmen untuk mendukung swasembada gula di sampaikan secara resmi oleh Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III. Yang mana, Mohammad Abdul Ghani selaku Dirut PTPN III menegaskan bahwa PTPN Group secara aktif berkontribusi pada program – program pemerintah.
Hal ini khususnya dalam rangka aktivitas yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pernyataan ini di ungkapkan saat kunjungan kerja Muhaimin Iskandar selaku Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat ke Mojokerto beberapa waktu lalu. Yang mana, dalam kunjungan tersebut, juga turut hadir Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo. Pejabat lokal juga hadir, yaitu Penjabat Wali Kota dan Bupati Mojokerto. Yang mana, mereka bersama-sama meninjau beberapa program unggulan di daerah tersebut. Hal ini termasuk Perkebunan Tebu Rakyat yang saat ini di kelola PT Sinergi Gula Nusantara (SGN). PT SGN tersebut di yakini menjadi salah satu andalan dalam upaya swasembada gula nasional.
Selanjutnya, Abdul Ghani menekankan bahwa setiap Badan Usaha Milik Negara atau BUMN memiliki peran strategis. Hal ini terutama, dalam mendukung kesejahteraan masyarakat melalui program berbasis komunitas. Dapat di lihat dengan salah satu contohnya adalah kerja sama plasma yang di jalankan PTPN Group bersama para petani tebu.
Mendukung Cita-Cita Swasembada Gula Secara Berkelanjutan
Kolaborasi yang di jalankan antara petani tebu dan PTPN Group ini melibatkan berbagai pihak. Yang mana, termasuk di dalamnya lembaga dan pemerintah terkait. Hal ini berguna untuk memastikan manfaat maksimal bagi semua pihak yang terlibat. Lebih lanjut, pola kerja sama ini tidak hanya meningkatkan produktivitas perkebunan saja. Namun, juga Mendukung Cita-Cita Swasembada Gula Secara Berkelanjutan. Di sisi lain, selaras dengan visi tersebut, Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara yang di jabat oleh Mahmudi menekankan sebuah pandangan. Yang mana, ia mengatakan bahwa pentingnya komitmen dan kerja sama lintas pihak untuk memastikan keberhasilan program pemberdayaan masyarakat. Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa keterlibatan pemerintah daerah, instansi, dan kementerian sangat berpengaruh. Dalam hal ini, terutama pada proses optimalisasi pelaksanaan program-program berbasis komunitas. Sehingga, sebagai bagian dari Holding Perkebunan Nusantara, SGN telah aktif berinovasi demi mendukung swasembada gula.
Kemudian, Mahmudi menyebutkan bahwa inovasi seperti platform pengembangan petani dan program agripreneur menjadi bukti nyata upaya tersebut. Yang mana, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat yang di jabat oleh Muhaimin Iskandar juga memberikan apresiasinya. Apresiasi tersebut ia berikan atas inisiatif SGN yang mendukung ketahanan gula nasional. Menurut Menteri yang kerap di sapa Cak Imin, langkah-langkah inovatif seperti program inkubasi tebu memiliki dampak signifikan. Terutama, terhadap penguatan sektor tebu nasional. Sehingga, selain mempercepat regenerasi petani, program ini juga membuka peluang bagi generasi muda untuk berkontribusi di sektor agribisnis. Maka dari itu, dukungan kolektif dari berbagai pihak di yakini menjadi kunci utama. Khususnya, untuk menghadapi tantangan menuju swasembada ekonomi, energi, pangan, termasuk dalam hal ini gula.
Program agripreneur yang di gagas SGN juga bertujuan mencetak wirausahawan muda. Yang mana, dengan menyediakan akses ke lembaga pendukung, lahan tebu, serta pelatihan intensif telah di fasilitasi oleh SGN.
Dapat Menciptakan Peluang Kerja Baru Di Bidang Perkebunan
Mahmudi menjelaskan bahwa program agripreneur tidak hanya memastikan pasokan bahan baku untuk pabrik gula saja. Namun, juga Dapat Menciptakan Peluang Kerja Baru Di Bidang Perkebunan. Yang mana saat ini, program agripreneur telah menyeleksi 50 peserta dari lebih 3.000 pendaftar. Sehingga, melalui pelatihan dan dukungan manajemen lahan, ini di harapkan produktivitas peserta dapat meningkat secara signifikan. Dengan demikian, program ini juga sejalan dengan upaya nasional untuk mencapai swasembada gula. Yang pada akhirnya, rencana untuk memperluas jumlah peserta menjadi langkah strategis yang sangat relevan. Di sisi lain, terdapat salah satu tantangan utama dalam sektor tebu, yaitu keterbatasan akses permodalan. Sehingga, untuk mengatasi kendala ini, PTPN melalui SGN bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Yang mana, kerja sama ini berbentuk pemanfaatan program Kredit Usaha Rakyat Khusus Klaster.
Lebih lanjut, program ini memberikan fleksibilitas pendanaan tanpa batasan plafon guna memenuhi kebutuhan modal petani. Kemudian, Mahmudi menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian konkret dalam memperkuat ekosistem tebu rakyat. Hal ini juga sekaligus mendukung swasembada gula. Sehingga, dengan kemudahan akses pendanaan, maka petani dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka. Yang mana pada akhirnya, ini akan berkontribusi pada ketahanan ekonomi nasional. Selain program agripreneur dan KUR, SGN juga meluncurkan Program Irigasi Manis atau IRMAS. Program ini sendiri bertujuan meningkatkan produktivitas tebu melalui perbaikan sistem irigasi. Yang mana, dengan sebanyak 50 paket pompa dan sumur lengkap telah di sediakan untuk petani di Mojokerto. Dalam hal ini, Mahmudi mengungkapkan bahwa melalui IRMAS, produktivitas tebu dapat meningkat dari 60 ton per hektar menjadi 90 ton per hektar.
Sehingga, dengan peningkatan produktivitas ini, kesejahteraan petani juga di harapkan meningkat. Yang mana, tentu ini sejalan dengan target swasembada gula yang di canangkan pemerintah.
Program Digitalisasi Juga Menjadi Fokus SGN
Program Digitalisasi Juga Menjadi Fokus SGN dalam mendukung petani tebu. Yang mana, melalui aplikasi ETERA, petani dapat mengakses berbagai informasi dan layanan. Digitalisasi ini, jika di kombinasikan dengan penyediaan benih unggul dan restrukturisasi organisasi petani. Maka, ini menjadi bagian integral dari strategi SGN untuk memperkuat ekosistem tebu nasional. Sehingga, dengan langkah-langkah ini, SGN optimis bahwa swasembada gula bukan hanya sekadar visi. Namun, menjadi sebuah tujuan yang dapat di wujudkan dalam waktu dekat. Lebih lanjut, kerja sama lintas pihak mulai dari masyarakat, perusahaan, hingga pemerintah menjadi kunci utama dalam mendorong kesejahteraan petani tebu. Yang mana, dengan model pemberdayaan berbasis kerja sama ini akan memberikan berbagai keuntungan. Sehingga, dengan pola kemitraan yang saling menguntungkan, ini di harapkan kesejahteraan petani tebu terus meningkat. Yang mana, ini juga sekaligus mendukung swasembada gula nasional.
Secara keseluruhan, upaya mewujudkan swasembada gula membutuhkan dukungan penuh dari semua pihak. Yang mana, langkah-langkah inovatif seperti digitalisasi ekosistem tebu, IRMAS, dan agripreneur membuktikan bahwa sinergi dapat menghasilkan dampak yang signifikan. Sehingga, dengan semangat kebersamaan dan komitmen yang kuat, maka Indonesia tidak hanya mampu meningkatkan kesejahteraan petani tebu. Namun, juga dapat merealisasikan cita-cita kemandirian ekonomi nasional melalui Swasembada Gula.