Karyawan Sritex Terancam PHK, Berikut Alasannya
Karyawan Sritex Terancam PHK, Berikut Alasannya

Karyawan Sritex Terancam PHK, Berikut Alasannya

Karyawan Sritex Terancam PHK, Berikut Alasannya

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Karyawan Sritex Terancam PHK, Berikut Alasannya
Karyawan Sritex Terancam PHK, Berikut Alasannya

Karyawan Sritex Kini Di Hadapkan Pada Ketidakpastian Besar Mengenai Keberlanjutan Pekerjaan Mereka Akibat Ancaman Kekurangan Bahan Baku. Menurut Iwan Setiawan Lukminto, Komisaris Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex, ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) bisa saja terjadi dalam waktu dekat. Ancaman ini timbul karena ketersediaan bahan baku yang semakin menipis. Hal ini yang di perkirakan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi selama kurang lebih tiga minggu ke depan. Jika Sritex tidak dapat menambah pasokan bahan baku dalam jangka waktu tersebut, maka keberlangsungan operasional perusahaan menjadi terancam. Hal ini yang berdampak langsung pada karyawan. Saat ini, Sritex mengandalkan bahan baku yang tersedia untuk melanjutkan produksi tekstil, tetapi persediaan ini semakin kritis. Dengan ketergantungan pada bahan baku untuk menjalankan kegiatan produksi, perusahaan menghadapi tantangan berat dalam mempertahankan operasional jika pasokan bahan baku tidak segera di peroleh.

Iwan menjelaskan bahwa jika situasi ini tidak mendapat solusi, ancaman PHK akan semakin nyata bagi ribuan karyawan yang menggantungkan hidupnya pada perusahaan tersebut. Kondisi ini di ungkapkan Iwan di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan di Jakarta pada Rabu, 13 November 2024. Ia menyebutkan bahwa ketersediaan bahan baku saat ini memang hanya cukup untuk tiga minggu. Serta, jika tidak ada tindakan cepat untuk memperpanjang kelangsungan bahan baku, Sritex mungikin tidak memiliki pilihan selain melakukan pengurangan tenaga kerja sebagai langkah terakhir. Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan juga di minta untuk memantau situasi ini secara cermat. Menurut Iwan, jika tidak ada langkah atau kebijakan yang membantu keberlangsungan usaha, perusahaan menghadapi tekanan yang berat untuk menjaga stabilitas operasionalnya.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan yang hadir dalam pertemuan tersebut di harapkan bisa memberikan dukungan atau solusi yang dapat mencegah PHK besar-besaran. Secara keseluruhan, ancaman PHK di Sritex ini menjadi isu penting yang mencerminkan betapa krusialnya peran bahan baku dalam industri tekstil.

Perusahaan Belum Melakukan PHK Terhadap Satu Pun Karyawan Sritex

Karyawan Sritex tetap berada dalam situasi yang menantang. Namun, mendapat kepastian dari perusahaan bahwa tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) yang di lakukan di tengah kondisi perusahaan yang tengah berstatus pailit. Iwan Setiawan Lukminto, Komisaris Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex, menegaskan bahwa Perusahaan Belum Melakukan PHK Terhadap Satu Pun Karyawan Sritex. Hal ini meskipun menghadapi kesulitan finansial yang berat. “Saat ini, Sritex tidak memberhentikan satu orang pun meski dalam status pailit”, ujar Iwan. Ini memberikan kepastian kepada seluruh tenaga kerja yang khawatir terhadap keberlanjutan pekerjaan mereka. Menurut Iwan, meskipun tekanan keuangan akibat status kepailitan ini sangat signifikan. Sritex berkomitmen untuk tetap melindungi hak-hak karyawan dan memastikan bahwa kelangsungan pekerjaan mereka tetap terjaga selama mungkin. Sritex memahami bahwa mempertahankan karyawan di tengah krisis adalah upaya yang membutuhkan kerja keras dan solusi finansial yang strategis.

Dengan mempertahankan karyawan Sritex, perusahaan juga berharap dapat menjaga stabilitas. Serta, juga produktivitas agar tetap mampu menjalankan operasi secara efektif selama periode sulit ini. Iwan juga menyampaikan bahwa keputusan untuk tidak melakukan PHK ini di ambil sebagai bagian dari langkah perusahaan dalam menjaga stabilitas tenaga kerja. Bagi banyak karyawan Sritex, pekerjaan di perusahaan ini menjadi sumber penghidupan utama bagi keluarga mereka. Oleh karena itu, perusahaan berupaya keras untuk menghindari langkah drastis yang akan berdampak pada kesejahteraan para karyawannya. Pihak Sritex kini bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menemukan solusi yang memungkinkan perusahaan tetap bertahan. Hal ini tanpa harus melakukan pengurangan tenaga kerja.

Komitmen ini di harapkan dapat memberikan kepercayaan bagi seluruh tenaga kerja bahwa perusahaan tetap berpihak kepada karyawan dalam menghadapi tantangan yang ada. Di tengah tantangan besar ini, perusahaan berfokus pada pencarian solusi jangka panjang yang mengutamakan kesejahteraan tenaga kerja dan keberlangsungan bisnisnya.

Perusahaan Terpaksa Meliburkan

Meski menghadapi tantangan besar, Iwan Setiawan Lukminto, Komisaris Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex, mengungkapkan bahwa Perusahaan Terpaksa Meliburkan ribuan karyawan akibat kekurangan bahan baku yang mengganggu proses operasional. Ia menjelaskan bahwa sekitar 2,500 karyawan Sritex saat ini di liburkan sementara waktu karena kekurangan pasokan bahan baku. Hal ini yang menyebabkan kelambatan dalam berbagai proses administrasi dan produksi. “Sritex terpaksa meliburkan sekitar 2,500 karyawan akibat kekurangan bahan baku. Hal ini mengakibatkan sejumlah proses administrasi menjadi tersendat”, ujar Iwan. Ini juga memberikan gambaran jelas mengenai dampak kekurangan bahan baku terhadap kelancaran operasional perusahaan. Iwan juga menekankan bahwa jumlah karyawan yang di liburkan bisa bertambah jika tidak ada keputusan yang segera di ambil oleh kurator. Serta, juga hakim pengawas mengenai kelanjutan izin usaha perusahaan. Pasalnya, keputusan tersebut sangat penting untuk memastikan kelangsungan usaha Sritex di tengah situasi yang penuh ketidakpastian ini.

“Terdapat proses going concern yang harus segera di putuskan oleh hakim pengawas. Keputusan ini sangat penting untuk mendukung kelangsungan usaha kami. Jika keputusan itu ada, kami akan dapat melanjutkan operasional kembali”, jelas Iwan. Kendati Sritex menghadapi kesulitan, perusahaan tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas dan keberlanjutan operasional dalam jangka panjang. Iwan menambahkan bahwa upaya penyelesaian masalah terkait bahan baku dan kelanjutan izin usaha merupakan langkah krusial untuk menghindari dampak yang lebih besar. Hal ini termasuk potensi penurunan jumlah karyawan yang terdampak. Sritex berharap dapat segera menemukan solusi yang memungkinkan karyawan kembali bekerja tanpa adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) lebih lanjut.

Dengan adanya ancaman kekurangan bahan baku dan ketidakpastian izin usaha, Sritex terus berupaya untuk menjaga keberlangsungan perusahaan dan perlindungan terhadap karyawan mereka, meskipun dalam situasi yang sangat menantang.

Untuk Mengklarifikasi Situasi Yang Tengah Di Hadapi

Sebelumnya, Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer, memanggil Iwan Setiawan Lukminto Untuk Mengklarifikasi Situasi Yang Tengah Di Hadapi Sritex. Immanuel mengungkapkan bahwa ia mendapat banyak informasi yang beredar, mulai dari pemecatan karyawan Sritex hingga rumor mengenai pemutusan hubungan kerja (PHK). “Saya memanggil beliau karena ada banyak kabar yang simpang siur sejak saya bergabung ke Sritex. Hal ini termasuk permintaan Presiden Prabowo Subianto yang menugaskan saya untuk memastikan apakah ada PHK atau tidak”, ujar Immanuel di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta.

Immanuel menyebutkan bahwa sebelumnya Sritex telah menegaskan komitmennya untuk tidak melakukan PHK, yang di sampaikan langsung saat kunjungan tersebut. Namun, ia juga menerima laporan mengenai gangguan dalam operasional Sritex, salah satunya terkait dengan izin ekspor-impor. Selain itu, kabar tentang sejumlah karyawan Sritex yang di liburkan juga semakin berkembang. Hal ini yang di tambah dengan rumor tentang PHK massal yang konon di lakukan perusahaan.

“Ini sangat mengganggu saya. Kenapa seorang pejabat negara bisa mendapatkan informasi yang tidak akurat? Tidak ada PHK, tapi ternyata ada. Oleh karena itu, saya memanggil Pak Iwan untuk klarifikasi mengenai hal ini”, tegas Immanuel. Keputusan cepat sangat di perlukan demi menjaga kelangsungan usaha dan perlindungan bagi Karyawan Sritex.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait